Meet Pak Purwanto: Penjaga Keamanan Jalan Tol dari Lampung

Di tengah terik matahari yang membakar aspal jalan tol dan hembusan angin yang menyapu hamparan perbukitan Lampung, berdiri sosok yang sering luput dari perhatian. Beliau adalah Pak Purwanto, pria asli kelahiran Lampung yang tak kenal lelah dalam menjalani pekerjaannya sebagai seorang ahli pemeliharaan jalan tol. Tangan-tangannya sudah terbiasa menghadapi tantangan, memegang peralatan berat, dan merawat pagar pengaman jalan atau yang dikenal sebagai guardrail. Sistem pertahanan yang seringkali diabaikan namun sangat krusial bagi keselamatan para pengendara.
Bagi banyak orang, guardrail mungkin hanya sekadar besi panjang yang dipasang di tepi jalan. Tapi di mata Pak Purwanto, benda ini adalah benteng pelindung yang menjaga nyawa. Setiap kali beliau memasang atau memperbaiki guardrail, ada dedikasi yang tidak main-main. Seperti seorang seniman yang memperhatikan setiap detail, Pak Purwanto selalu memastikan bahwa setiap baut, setiap sambungan, dan setiap lekukan guardrail berada dalam kondisi sempurna. Tak ada ruang untuk kesalahan, karena dia tahu, di saat darurat, inilah yang menjadi batas terakhir antara pengendara dan bencana.
“Ini bukan sekadar besi,” ucap Pak Purwanto sambil menyeka keringat di dahinya. “Ini adalah penjaga jalan, penjaga nyawa. Setiap kali ada kendaraan yang terhindar dari kecelakaan besar karena guardrail, itu adalah momen di mana kerja keras kami terasa berarti.”
Sebagai seorang pria yang lahir dan besar di Lampung, tanah kelahirannya memegang tempat khusus di hatinya. Pak Purwanto tumbuh dengan menyaksikan bagaimana daerahnya berkembang, dari jalanan desa yang berkelok-kelok hingga terbukanya jalur tol yang menghubungkan Lampung dengan kota-kota besar lainnya di Pulau Sumatra. Ia menyaksikan perubahan itu dari jarak dekat, tidak sebagai penonton, tapi sebagai aktor utama yang bekerja keras di balik layar untuk memastikan infrastruktur ini berjalan lancar.
Tak banyak yang tahu, sebelum menjadi ahli guardrail, Pak Purwanto adalah seorang pemuda yang terjun ke dunia teknik dengan modal keberanian dan ketekunan. Bakatnya dalam mengolah besi dan material konstruksi mulai dikenal ketika dia bergabung dengan tim pemeliharaan jalan tol. Seiring berjalannya waktu, keterampilannya semakin terasah, hingga dia menjadi sosok andalan dalam setiap proyek yang melibatkan pemasangan dan pemeliharaan guardrail.
Di balik keahliannya itu, Pak Purwanto juga dikenal sebagai sosok yang sederhana dan rendah hati. Meski namanya tidak pernah terpampang di media, rekan-rekannya selalu mengakui betapa vital peran yang dia jalani. “Pak Purwanto itu tipe orang yang jarang bicara, tapi hasil kerjanya luar biasa,” kata salah satu koleganya. “Kalau dia sudah turun tangan, kami semua yakin pekerjaan akan selesai dengan sempurna.”
Bagi Pak Purwanto, pekerjaan ini bukan hanya tentang besi dan beton. Ini tentang tanggung jawab. Tentang memastikan bahwa setiap pengendara, dari mereka yang membawa keluarga hingga sopir truk yang melewati jalur panjang, bisa tiba di tujuan mereka dengan selamat. Dan dia melakukannya dengan sepenuh hati, tanpa pernah mengharapkan tepuk tangan atau pujian.
“Lampung adalah rumah saya,” ucap Pak Purwanto dengan senyum tipis yang sarat makna. “Saya ingin setiap orang yang melewati jalan ini merasa aman. Itu sudah cukup bagi saya.”
Hari-hari Pak Purwanto dihabiskan di jalan, di antara debu dan panas, namun hatinya selalu penuh dengan semangat. Setiap guardrail yang dia pasang, setiap pengaman jalan yang dia perbaiki, adalah perwujudan dari dedikasi tanpa batas seorang pria yang mencintai pekerjaannya dan tanah tempat dia berpijak.
Jadi, ketika kita melintasi jalan tol dengan nyaman dan aman, ada baiknya kita ingat bahwa di balik keselamatan itu, ada sosok seperti Pak Purwanto, pria Lampung yang diam-diam telah menjadi pahlawan jalan raya.